Kelompok Ikan Hias Samudera Bakti (KNIH-SB)
merupakan kelompok nelayan ikan hias yang mempunyai komitment kuat
sebagai “Kelompok Nelayan Ikan Hias Tanpa Potas." KNIH-SB dibentuk
sebagai kelompok binaan dalam program adaptasi perubahan iklim
dilaksanakan di desa Bangsring-Banyuwangi yang diselenggarakan oleh
Pelangi Indonesia dan dibantu oleh Lembaga Pilang. selain itu, kelompok
ini juga di fungsikan sebagai kelompok pengawas kelautan, dan saat ini sudah menjadi mitra DKP Banyuwangi, DKP Situbondo, dan BPPP Banyuwangi.
Kelompok
binaan ini diketuai oleh pemuda Bangsring yang sekaligus berprofesi
sebagai pengepul ikan hias yaitu H. Ikhwan Arief,SHI. Sebagian besar
pengurus yang terpilih dari kelompok ini berasal dari pengepul ikan
hias, hal ini terjadi dikarenakan memang orang terpilih menjadi pengurus
sudah terbiasa mengkoordinir mereka ketika bekerja sebagai ikan hias.
Pada
awal proses pembentukkan kelompok anggota yang terdata sebanyak 86
orang termasuk dengan pengurus, hingga saat ini sudah menjadi 91 orang.
Anggota ini terdiri atas 6 pengepul dan 85 nelayan ikan hias beserta
penjaga selang kompresor (ABK). Jumlah 91 orang untuk suatu kelompok
yang baru terbentuk merupakan hal yang tidak mudah kedepannya dalam
mengkoordinir mereka.
Setelah
kelompok ini mulai berjalan, kami memasukan kegiatan-kegiatan kami ke
anggota kelompok tersebut, sehingga memudahkan kami dalam menyampaikan
maksud dan tujuan program adaptasi ini untuk diterapkan didaerah mereka
dan terhadap mereka.
Tantangan
terberat diawal kinerja kelompok ini adalah membersihkan anggotanya
dari pemakaian potasium dan cara-cara pemanfaatan laut yang tidak ramah
lingkungan. Hal yang tidak mudah pula merubah cara tangkap ikan hias
mereka yang terbiasa menggunakan potas yang sudah turun temurun sebanyak
3 generasi dan lagipula nelayan-nelayan didesa ini mempunyai sejarah
asal mula berkembanganya pemakaian potas didaerah-daerah lain di
Indonesia.
Semenjak
terbentuknya kelompok KNIH-SB hingga kini, sudah berjalan dengan pesat
walaupun secara administrasi kelompok masih perlu diditingkatkan. Dalam
waktu 6 bulan berjalan, kelompok ini sudah mampu membersihkan 98%
anggotanya dari pemakaian potas dan bahkan mereka juga ikut melakukan
kampanye anti potas terhadap nelayan lainnya yang masih menggunakan
potas